Tuesday, March 13, 2007

InTeRnEt dan MarKeteR ... apA hubUnGanNya

Ketika internet ‘lahir’, seluruh pengamat marketing meramalkan kalau internet
bakal menjadi media penjualan baru dan menembus batas distributor. Tetapi pada
kenyataannya toh hanya jenis-jenis barang tertentu yang sukses mempergunakan
internet sebagai media penjualan. Sebutlah buku dengan Amazon.com yang
fenomenal. Artinya, ada hal yang luput dari analisa

para pengamat.

Bagi saya ada dua penyebabnya, yaitu :
Pertama, menurut saya barang yang bisa di jual di internet adalah barang yang dibeli dengan rasionalitas, bukan emosional. Bila
berhubungan dengan emosional, biasanya konsumen mau beli kalo sudah melalui
experience, misalkan melalui sentuhan dengan produk. Nah, kalau belajar dari
bagaimana penjual independen di internet, maka kontak secara fisik alias ketemu
antara penjual dan pembeli masih menjadi titik yang penting. Kalau konteksnya
perusahaan, tetap saja konsumen harus datang ke toko penjual untuk dapat
’merasakan’ produknya. Kalo gitu jatuhnya, website jadi media
promosi dong daripada ajang jual beli langsung !

Kedua, konsumen yang dapat terjangkau oleh internet adalah konsumen yang hanya
sadar teknologi, padahal di negara berkembang seperti Indonesia kalau
dibandingkan antara jumlah konsumen sadar teknologi dengan konsumen belum sadar
teknologi, sangat didominasi oleh mereka yang belum sadar teknologi. Karena
nggak disangkal untuk mengakses teknologi, konsumen juga harus mengeluarkan
resoucesnya. Konsumen di Indonesia tentunya akan lebih memilih memanfaatkan
resourcesnya pada sandang, pangan, atau papan daripada mengakses teknologi
karena memang sebagian besar dari kita masih berkutat untuk mengurusi masalah
itu. Kata pepatah bilang, supaya dapur tetap mengepul. Jadi, untuk mau menjual
langsung seperti Amazon.com, menurut saya Marketer harus mempertimbangkan kedua
hal tersebut.

Selain untuk media penjualan, internet sebetulnya dapat dimanfaatkan lebih
maksimal lagi oleh marketer. Yang pertama, marketer dapat memanfaatkan
komunitas-komunitas dalam internet yang terbentuk atas dasar kepentingan ataupun
ketertarikan bersama, misalkan komunitas Tiger yang pesertanya begitu mencintai
motor Tiger, lalu mereka menghijack merek Tiger dan membuat komunitas di mailing
list. Kedua, marketer dapat melakukan analisa perilaku konsumen melalui
cerita-cerita pengalaman pribadi dalam dunia blog.

Yang pertama marketer mengamati proses komunikasi antar peserta forum,
bagaimana komunikasi antar peserta terhadap mengenai suatu produk contohnya.
Dengan menimpali antar peserta, biasanya pada akhir pembahasan sampai peserta
forum sudah muak dengan topik produk tertentu, ada satu garis besar atau
konsensus bersama antar peserta mengenai suatu produk yang dapat dimanfaatkan
oleh marketer. Lalu, ketika sampai satu titik proses komunikasi antara satu
peserta dengan peserta lain sudah terbangun, forum dapat menjadi reference group
yang sangat kuat bagi konsumen apakah ia akan membeli suatu produk atau tidak.Ya
kurang lebih prosesnya sama kayak mailing-list inilah. Ketertarikan kita kan
sama, yaitu dunia marketing dan kita bersama-sama belajar bagaimana cara
memarketkan produk dengan efektif dan efesien di Indonesia. Mungkin kalu udah
lama berkomunikasi, kita bisa membuat buku tentang marketing hasil dari obrolan
bareng.

Kedua, memanfaatkan dunia blog. Dunia blog merupakan dunia bebas. Orang bisa
cerita semau udelnya. Sebelum ada dunia blog, orang itu biasanya hidup dalam dua
dunia, dunia publik dan dunia privat. Berbagai teknik dalam penelitian konsumen
adalah untuk mengorek dunia privat sehingga tahu apa yang merupakan sikap
konsumen terhadap suatu produk. Dunia Blog membuka tabir dunia privat itu.
Sekarang batasan antara dunia publik dan privat menjadi abu-abu. Satu orang bisa
mengekspresikan dunia privatnya di dunia publik. Jadinya marketer sebenarnya
mendapatkan data cuma-cuma mengenai perilaku konsumennya.

Mengenai apakah marketer dapat memakai data dari forum dan blog untuk
menggenerali-sasi, harus diakui memang sulit. Karena kita tidak tahu secara
pasti seperti umur, apakah termasuk dalam target market produk perusahaan atau
tidak. Tetapi, satu hal yang jauh lebih penting adalah forum dan blog
menyediakan informasi yang berharga dan pada akhirnya tergantung bagaimana
marketer mengolahnya.

Ya begitulah ceritanya,mudah-mudahan marketingnya kita gak cuma melata di tanah. Hehehe.

No comments: